Rabu, 02 September 2009

Kisah Kasih Di SMK TELKOM SP 2

KISAH KASIH DI SMK TELKOM SANDHY PUTRA 2

MAKASSAR

Tahun 2006 saya telah lulus di Tingkat Sekolah Menengah Pertama di Makassar. Begitu banyak hal-hal yang saya lalui di sltp tersebut tapi saya masih harus melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya. Pada awal bulan februari saya memulai kegiatan mendaftar di berbagai SMA dan SMK yang ada di Makassar seperti di SMK Telkom Sandhy Putra 2, SMA negeri 5 dan terakhir di SMK Negeri 2. Tibalah pada saat saya tes, saat itu saya pertama kali melakukan tes di tertulis di SMK Telkom SP 2 yang dimana harus memalui berbagai tes dan pengumuman di umumkan 4 hari setelah tes berlangsung. Sambil menunggu pengumuman di SMK Telkom SP 2, saya melakukan tes di SMA Negeri 5 yang cukup berat juga, dan keesokan harinya saya beristirahat karena pengumuan diumumkan esok hari, selanjutnya saya melihat pengumuan di SMA Negeri 5 ternyata saya tidak lulus dan di situ saya bisa di bilang putus asa, karena saya merasa di SMK Telkom saya juga merasa tidak lulus. Pada saat itu saya bersama teman-teman pergi ke SD SUdirman untuk melihat lomba Pramuka,tetapi pada hari itu bersamaan dengan pengumuman di SMK Telkom SP 2. Teman saya kami suruh pergi melihat pengumuan di sana karena saya tidak mendaftar sendiri di SMK Telkom SP 2. Tak lama setelah mereka pergi saya mendapat telepon yang menyatakan kalau saya lulus di sana, saya langsung berteriak gembira di tengah lapangan tapi kemudian mereka datang dan mengatakan kalau saya tidak lulus di sana dan saya melihat nomor tes saya 025 itu ada dua orang, di situ saya benar-benar pusing yang mana sebenarnya yang betul 025 atau 026. Kemudian saya langsung pergi ke SMK Telkom untuk memastikan bersama dengan tante saya, sampainya di sana saya langsung masuk di kantor sekolah tersebut. Disana saya ketemu dengan salah satu guru olahraga yang memperlihatkan kertas pengumuman dan di situ betul sama dengan tadi saya lihat dan saya bertanya nomor yang sebenarnya di situ 025 atau 026 dan guru tersebut menjawab “025 dan 026 sama-sama lulus”, di situ saya sangat senang sekali karena telah bersaing dengan 530 pendaftar dan hanya 180 yang lulus tahap pertama kemudian saya di suruh untuk mengikuti tes Psikotes yang dilaksanakan dua hari kemudian. Akhirnya tiba juga waktu saya tes kembali di SMK Telkom tapi saya juga harus ikut tes di SMK Negeri 2 karena takutnya saya jatuh di Psikotes di SMK Telkom, pagi itu saya tes dengan begitu cepat bahkan saya yang pertama keluar dari sekeloh tersebut dan semua orang tua memperhatikan saya, kemudian saya langsung menuju ke SMK Telkom untuk tes selanjutnya namun saya di suruh untuk ikut di tahap kedua. Saya masuk ruang tes pada pukul 12 siang di situ saya menjalani tes kurang lebih 30 menit dan selesai lagi tes tersebut,kemudian pengumuan di umumkan dua hari setelah tes berlangsung dan apabila dinyatakan lulus selanjutnya di harap untuk tes Kesehatan. Dua hari kemudian sebagian keluarga saya ada yang tidak setuju untuk saya bersekolah disana karena faktor materi, memang di sekolah tersebut terkenal mahal juga. Saya terpaksa memutuskan untuk pergi sendiri ke SMK Telkom untuk melihat pengumuman dan ternyata saya lulus lagi dan di situ telah tersisa 140 peserta. Di situ saya btul-betul pusing karena tidak tahu apa yang mesti saya lakukan, akhirnya saya di izinkan untuk sekolah di sana. Pada pagi harinya muncul pula pengumuman SMK di Koran dan disitu saya melihat nama saya lulus di SMK Negeri 2 di jurusan Arsitek tapi saya masih berharap di SMK Telkom. Tes kesehatan di SMK Telkom pun telah saya lalui dan pengumumanya sangat lama karena tes kesehatan itu ada dua sesi. Tiba di har penentuan di terima atau tidak, saya terus berdoa agar nama saya ada di daftar pengumuan tersebut dan ternyata nama saya ada di urutan 28 dari 108 siswa yang dinyatakan di terima. Begitulah kejadian saya lalui selama tes di SMK Telkom Sandhy Putra 2. Hari-hari selanjutnya saya lewati……

1 komentar: